Mengatasi Perilaku Menentang pada Anak dan Remaja: Mengenal Oppositional Defiant Disorder (ODD)

Anak-anak dan remaja dalam proses perkembangannya sering menunjukkan sikap menentang dan sulit mengikuti aturan. Meskipun pada tingkat tertentu hal ini bisa dianggap sebagai bagian normal dari perkembangan mereka, namun jika perilaku ini berlangsung terus-menerus, dapat menjadi indikasi gangguan psikologis yang dikenal sebagai Oppositional Defiant Disorder (ODD).

[penci_ads id=”penci_ads_1″]

Baca juga : Pengaruh Pola Pertemanan Terhadap Gaya Hidup Remaja: Menyusun Fondasi Gaya Hidup Sehat dan Berkualitas

Mengenali ODD

ODD adalah gangguan perilaku yang dicirikan oleh suasana hati yang mudah marah atau tersinggung, perilaku argumentatif, serta kecenderungan untuk memendam rasa dendam, yang berlangsung setidaknya selama enam bulan. Anak atau remaja dengan ODD kesulitan mengendalikan emosi, sering tidak patuh, dan menentang orang lain. Menurut The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V), kriteria diagnostik ODD melibatkan tiga kelompok perilaku utama:

[penci_ads id=”penci_ads_2″]

1. Mood Marah / Irritable

  • Sering kehilangan kesabaran.
  • Sensitif atau mudah terganggu oleh orang lain.
  • Sering marah dan kesal.

[penci_ads id=”penci_ads_3″]

2. Perilaku Argumentatif/Menentang

  • Berdebat dengan figur otoritas.
  • Sering menentang atau menolak permintaan atau aturan orang dewasa.
  • Sering mengganggu orang lain.
  • Sering menyalahkan orang lain atas kesalahan atau perilaku buruk.

[penci_ads id=”penci_ads_4″]

3. Perilaku Mendendam

  • Menunjukkan perilaku dengki atau pendendam minimal dua kali dalam enam bulan terakhir.

Tidak semua anak yang menunjukkan satu atau dua ciri perilaku ODD langsung dapat didiagnosis. Diperlukan empat atau lebih gejala di atas selama setidaknya enam bulan, dan perilaku tersebut harus berada di luar batas normal perkembangan anak.

[penci_ads id=”penci_ads_5″]

Menangani dan Mencegah ODD

Penyebab ODD

Meskipun penyebab ODD tidak jelas, sebagian besar ahli meyakini bahwa faktor risiko biologis, psikologis, dan sosial dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan ini.

Tindakan Pencegahan

Pencegahan ODD dapat dimulai dengan mengajarkan anak keterampilan sosial, penyelesaian konflik, dan manajemen kemarahan mulai dari prasekolah hingga remaja. Hal ini dapat mengurangi risiko perkembangan ODD pada anak.

Penanganan

Bagi anak atau remaja yang telah didiagnosis ODD, penanganan biasanya melibatkan terapi perilaku baik untuk anak maupun anggota keluarga. Anak diberikan keterampilan pemecahan masalah, sementara orang tua mendapat pelatihan cara merespons perilaku anak dengan tepat.

[penci_ads id=”penci_ads_6″]

Baca juga : Generasi Milenial dan Generasi Z: Mewujudkan Kontribusi untuk Indonesia

Melalui pendekatan ini, diharapkan anak dan remaja dengan ODD dapat mengembangkan keterampilan untuk mengatasi perilaku menentang mereka dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan psikologis yang sehat. Penting untuk mencari bantuan profesional dari psikolog, psikiater, dokter anak, atau ahli kesehatan mental lainnya untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *