Mengulik Perjalanan Musik Epik dan Sinematik: Thirty Seconds To Mars
Dalam dunia musik yang luas, ada band yang mampu menciptakan kesan mendalam melalui lagu-lagu endemik dan sinematik mereka. Salah satu band yang berhasil mengukir jejak dengan gaya musik yang mengesankan adalah Thirty Seconds To Mars. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan unik dan epik band ini yang telah memikat hati para penggemar dengan lagu-lagu megah dan visual sinematik mereka.
[penci_ads id=”penci_ads_1″]
Formasi Band dan Misi Musikal
Thirty Seconds To Mars, atau sering disebut sebagai “30STM,” lahir dari kolaborasi musikal pada tahun 1998 di Los Angeles, California. Didirikan oleh Jerret Leto, band ini mengusung misi untuk membawa perpaduan dari musikal alternatif pop, neo progresif, dan hadroh. Nama “Thirty Seconds To Mars” diambil dari hasil terjemahan kasar manuskrip langka berjudul “Argus.” Formasi awal beranggotakan tiga orang, kemudian berkembang menjadi empat bagian dengan bergabungnya gitaris Solon Bixler dan basis Matt Wachter.
[penci_ads id=”penci_ads_2″]
Dari Aktor Kenamaan ke Bintang Musik
Salah satu hal yang menarik adalah kehadiran frontmen band ini, Jared Leto, yang juga dikenal sebagai aktor kenamaan Hollywood. Meski memiliki status terkenal di dunia akting, Leto tidak ingin bergantung pada reputasinya itu. Ia ingin Thirty Seconds To Mars dikenal karena musik yang mereka ciptakan. Dengan semangat ini, band ini berhasil meraih popularitas melalui musik berkualitas yang dihasilkan.
[penci_ads id=”penci_ads_3″]
Debut Album yang Menggugah Batin
Pada tahun 2002, Thirty Seconds To Mars merilis debut albumnya dengan judul “Thirty Seconds To Mars.” Album ini adalah sebuah karya konsep yang mengangkat tema perjuangan manusia dan penentuan nasibnya di bumi. Dengan lirik yang dalam dan musik yang solid, album ini berhasil mencuri perhatian dengan debut yang kuat. Album ini mencapai posisi nomor 107 di Billboard 200 dan terjual sekitar 120.000 kopi di Amerika Serikat.
[penci_ads id=”penci_ads_4″]
Perjalanan Tur Dunia dan Album Kedua yang Megah
Band ini tak hanya menghasilkan musik berkualitas, tetapi juga dikenal dengan pertunjukan live mereka yang spektakuler. Setelah merilis album debut, Thirty Seconds To Mars melakukan tur dunia yang panjang, mengukir namanya di berbagai panggung internasional. Pada tahun 2005, band ini merilis album keduanya yang berjudul “A Beautiful Lie.” Album ini sukses besar dengan lagu-lagu seperti “From Yesterday” dan “A Beautiful Lie” yang menjadi lagu-lagu hit.
[penci_ads id=”penci_ads_5″]
Inovasi dalam Musik dan Visual
Thirty Seconds To Mars juga dikenal karena menggabungkan musik mereka dengan visual sinematik dalam video musik. Mereka menghasilkan video musik yang bergaya film pendek dan mengambil peran aktif dalam produksi video tersebut. Ini membantu menghadirkan dimensi baru dalam pengalaman musik bagi para penggemar.
[penci_ads id=”penci_ads_6″]
Transformasi dan Kesuksesan Album-Abum Berikutnya
Band ini terus berkembang dengan album-album berikutnya seperti “This Is War” (2009), “Love, Lust, Faith and Dreams” (2013), dan “America” (2018). Meskipun beberapa kritikus berpendapat bahwa album-album ini memiliki perubahan gaya yang signifikan, namun kesuksesan mereka dalam mencapai tangga album dan meraih penghargaan tetap membuktikan kekuatan musikalitas band ini.
[penci_ads id=”penci_ads_1″]
Kesimpulan: Melangkah dalam Karya Musik dan Visual yang Mengesankan
Thirty Seconds To Mars adalah band yang mampu menciptakan musik yang endemik dan sinematik, menghadirkan pengalaman luar biasa bagi para pendengarnya. Dengan perjalanan musik yang beragam dan eksploratif, mereka terus mengejutkan dengan inovasi dan dedikasi terhadap seni musik. Meskipun terdapat variasi gaya dalam perjalanan musik mereka, Thirty Seconds To Mars tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia musik dengan karya-karya epik dan visual yang memukau.
Fenomena K-Pop: Mengapa Anak Remaja Begitu Menyukainya - Cast Magz
21st Aug 2023[…] Baca juga : Mengulik Perjalanan Musik Epik dan Sinematik: Thirty Seconds To Mars […]