Tren Merokok Menurun di Kalangan Generasi Muda Inggris
Menurut hasil studi terbaru, tren merokok di kalangan generasi muda Inggris, khususnya usia 18-24 tahun, menunjukkan penurunan yang signifikan. Data dari Kantor Statistik Nasional, yang digunakan dalam survei oleh toko vape online Go Smoke Free, mengungkapkan bahwa hanya 11,6% dari kelompok usia ini yang masih menjadi perokok. Angka ini menandai penurunan sebesar 25,7% dari tahun 2011. Fenomena menarik ini sekaligus mengundang pemahaman lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mungkin berkontribusi pada perubahan perilaku ini.
Baca juga : Pemerintah Tetapkan Cukai Rokok Elektrik: Langkah Tepat untuk Menyamakan Peluang
[penci_ads id=”penci_ads_1″]
Vaping Menjadi Alternatif Populer
Go Smoke Free menghubungkan penurunan jumlah perokok ini dengan meningkatnya popularitas produk vaping. Penggunaan rokok elektronik atau vape telah menjadi pilihan yang menarik bagi banyak orang muda. Namun, perlu dicatat bahwa pembaruan regulasi terkait vape sekali pakai dapat menjadi potensi pemicu pembalikan tren merokok. Khususnya di kalangan generasi muda, pembatasan baru ini dapat memengaruhi angka penggunaan vape, mengingat kelompok usia 18-24 tahun memiliki persentase pengguna vape yang cukup tinggi.
[penci_ads id=”penci_ads_2″]
Tantangan Pembatasan Baru
Meskipun vape diakui sebagai faktor utama dalam penurunan merokok, Go Smoke Free juga memperingatkan tentang dampak dari pembatasan baru terhadap produk vape sekali pakai. Adanya regulasi yang lebih ketat dapat mengubah dinamika konsumsi di kalangan generasi muda. Studi ini menyoroti bahwa 15,5% dari anak usia 16-24 tahun menggunakan vape setiap hari atau sesekali, mengalami peningkatan dari persentase 11,1% pada tahun 2021. Oleh karena itu, pembatasan yang tidak tepat dapat membawa konsekuensi yang tidak diinginkan.
[penci_ads id=”penci_ads_3″]
Tren Merokok Dewasa
Melihat pada seluruh populasi dewasa, studi tersebut mencatat bahwa 12,9% masih merokok. Angka ini menunjukkan penurunan dari tahun 2021, namun, tetap menjadi perhatian karena melibatkan sebagian dari masyarakat. Kelompok usia 25-34 tahun memiliki prevalensi tertinggi dalam merokok, dengan 16,3% dari kelompok ini masih aktif merokok. Meskipun angka ini sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya, tetapi studi mencatat penurunan sebesar 25,8% sejak tahun 2011.
[penci_ads id=”penci_ads_4″]
Dinamika Kelompok Usia
Secara rinci, kelompok usia 25-34 tahun merupakan kelompok dewasa yang paling cenderung menjadi perokok. Dengan angka sebesar 16,3%, meskipun sedikit meningkat dari tahun sebelumnya, namun mengalami penurunan signifikan sejak 2011. Sementara itu, kelompok usia 35-44 tahun menjadi kelompok kedua yang paling mungkin menjadi perokok, dengan proporsi sebesar 14,5%. Namun demikian, proporsi ini juga mengalami penurunan yang cukup mencolok, yaitu sebesar 23,3% sejak tahun 2011.
Baca juga : Mengatasi Perilaku Menentang pada Anak dan Remaja: Mengenal Oppositional Defiant Disorder (ODD)
[penci_ads id=”penci_ads_5″]
Kesimpulan
Tren merokok yang menurun di kalangan generasi muda Inggris merupakan perkembangan positif yang sejalan dengan peningkatan popularitas produk vaping. Meskipun begitu, perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk memahami dampak dari pembatasan baru terhadap produk vape sekali pakai. Pemahaman mendalam tentang dinamika konsumsi rokok dan vape di berbagai kelompok usia dapat memberikan dasar yang lebih kuat untuk kebijakan yang tepat guna, menjaga kesehatan masyarakat sambil memahami kebutuhan dan preferensi generasi muda.
[penci_ads id=”penci_ads_6″]